Beranda | Artikel
Tangisan Syaikh Shalih al-Fauzan: La Ilaha Illallah yang Agung #NasehatUlama
Rabu, 1 Desember 2021

Tangisan Syaikh Shalih al-Fauzan: La Ilaha Illallah yang Agung #NasehatUlama

Dulu ada seorang pemuda Yahudi yang menjadi pelayan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika menjelang ajalnya,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjenguknya, kemudian berkata kepadanya, “Wahai pemuda, katakanlah: “Laa ilaaha illallaah (Tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah!)”

Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada para sahabatnya (setelah pemuda tersebut wafat), “Urusilah jenazah saudara kalian ini!”

Maksudnya urusi jenazahnya dan kafani dia karena dia sudah menjadi seorang muslim dan meninggal di atas islam sehingga dia sama seperti muslim yang lainnya.

Beliau bersabda kepada para sahabat beliau, “Urusilah jenazah saudara kalian.” Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkannya dari neraka dengan perantara aku.” (HR. Al-Hakim dan selainnya)

Ini adalah bukti keutamaan kalimat Laa ilaaha illallaah di sisi Allah subhanahu wa ta’ala.

Bagaimana pendapat kalian tentang kalimat yang setara dengan langit dan bumi beserta isi keduanya? Sungguh Laa ilaaha illallaah adalah kalimat yang sangat agung.

Terdapat sebuah hadis yang menyebutkan bahwa Musa ‘alaihis salam berkata, “Wahai Tuhanku, ajarkanlah kepadaku sesuatu.. ajarkanlah sesuatu yang aku bisa berzikir dan berdoa dengannya.”

Allah berfirman, “Wahai Musa, ucapkan, “Laa ilaaha illallaah (Tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah!)” Musa berkata, “Wahai Tuhanku, semua hamba-Mu mengucapkan kalimat ini.”

Allah berfirman, “Wahai Musa, andai kata langit yang tujuh tingkat beserta seluruh isinya, selain Aku, dan bumi yang tujuh lapis beserta seluruh isinya berada dalam salah satu sisi timbangan…

Sedangkan kalimat Laa ilaaha illallaah berada pada sisi yang lainnya, niscaya Laa ilaaha illallaah akan lebih berat dari pada semua itu.” (HR. Al-Hakim dan selainnya)

Inilah kalimat yang agung yang mengungguli beratnya langit dan bumi beserta seluruh makhluk.

Seandainya seluruh makhluk dikumpulkan dalam salah satu sisi timbangan dan kalimat laa ilaaha illallaah diletakkan dalam sisi timbangan yang lainnya, sungguh kalimat laa ilaaha illallaah akan lebih berat daripada semua itu.

Betapa agung kalimat laa ilaaha illallaah ini!

Terdapat dalam sebuah hadis bahwasanya ada seorang laki-laki pada hari Kiamat, didatangkan kepadanya, ditampakkan kepadanya sembilan puluh sembilan catatan amal yang penuh dengan keburukan, yakni ditampakkan kepadanya amal perbuatannya yang tertulis dalam sembilan puluh sembilan buku catatan amal yang semuanya penuh dengan amal keburukan.

Dan Allah jalla wa ‘ala berfirman, “Wahai hamba-Ku, apakah kau memiliki amal kebaikan?”

Dia menjawab, “Tidak, wahai Tuhanku.” Kemudian Allah jalla wa ‘ala berfirman, “Kau memilikinya! Sungguh kau tidak akan dizalimi.” Kemudian didatangkan kepadanya sebuah kartu, yakni sebuah kertas kecil yang tertulis padanya kalimat laa ilaaha illallaah.

Maksudnya, dahulu dia pernah mengucapkannya dengan ikhlas karena Allah ‘azza wa jalla dan menyakini isinya, dan meninggal di atas kalimat tersebut. Maka diletakkanlah kartu itu pada salah satu sisi timbangan dan diletakkan pula catatan-catatan tadi yang masing-masingnya sepanjang mata memandang, yang semuanya berjumlah sembilan puluh sembilan, namun kemudian kalimat laa ilaaha illallaah beratnya mengungguli semua buku catatan tersebut, lantas dia pun masuk surga, diampuni dosa-dosanya dan dihapuskan kesalahan-kesalahannya karena kalimat laa ilaaha illallaah yang mulia ini.

Maka bertakwalah kepada Allah, wahai hamba-hamba Allah! Hendaknya kalian memperbanyak mengucapkan kalimat ini dengan memahami maknanya, mengamalkan semua konsekuensinya dan mematuhinya dalam semua amal dan tingkah laku kalian.

Karena sungguh kehidupan seorang muslim secara keseluruhan, dalam seluruh perbuatannya harus dibangun di atas kalimat ini; laa ilaaha illallaah, tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah.

Sehingga janganlah Anda menyembah tuhan selain Allah subhanahu wa ta’ala, jangan bertawakal kecuali kepada Allah, jangan berdoa kecuali kepada Allah, jangan berharap kecuali kepada Allah, takutlah hanya kepada Allah dan jangan takut kepada selain Allah, inilah makna laa ilaaha illallaah, tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah.

Dan ini bukanlah sekedar kalimat yang hanya diucapkan di lisan saja.

Wahai hamba-hamba Allah, bertakwalah kepada Allah dengan kalimat ini, perbanyaklah mengucapkannya dan amalkan kalimat ini agar kalian termasuk ahli tauhid.

================================================================================

كَانَ غُلَامٌ مِنَ الْيَهُودِ يَخْدِمُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَحَضَرَتْهُ الْوَفَاةُ

فَجَاءَ إِلَيْهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَزُورُهُ فَقَالَ لَهُ يَا غُلَامُ قُلْ لَا إلَهَ إِلَّا اللهُ

فَنَظَرَ الْغُلَامُ إِلَى أَبِيهِ فَقَالَ أَبُوهُ أَطِعْ أَبَا الْقَاسِمِ فَقَالَ الْغُلَامُ لَا إلَهَ إِلَّا اللهُ

فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأَصْحَابِهِ تَوَلَّوْا أَخَاكُمْ

يَعْنِي جَهِّزُوهُ وَكَفِّنُوهُ لِأَنَّهُ صَارَ مُسْلِمًا وَخُتِمَ لَهُ بِالْإِسْلَامِ فَصَارَ لَهُ حُكْمُ الْمُسْلِمِينَ

قَالَ لَهُمْ تَوَلَّوْا أَخَاكُمْ ثُمَّ قَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِي أَنْقَذَهُ بِي مِنَ النَّارِ
رَوَاهُ الْحَاكِمُ وَغَيْرُهُ

فَهَذَا دَلِيلٌ عَلَى فَضْلِ هَذِهِ الْكَلِمَةِ عِنْدَ اللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى

مَا بَالُكُمْ بِكَلِمَةٍ تَعْدِلُ السَّمَاوَاتُ وَالْأرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ إِنَّهَا كَلِمَةٌ عَظِيمَةٌ

وَقَدْ جَاءَ فِي الْحَدِيثِ أَنَّ مُوسَى عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ قَالَ يَا رَبِّي عَلِّمْنِي شَيْئًا عَلِّمْنِي شَيْئًا أَذْكُرُكَ وَأَدْعُوكَ بِهِ

قَالَ يَا مُوسَى قُلْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ قَالَ يَا رَبِّي كُلُّ عِبَادِكَ يَقُولُونَ هَذَا

قَالَ يَا مُوسَى لَوْ أَنَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعَ وَعَامِرَهُنَّ غَيْرِي وَالْأَرْضِيْنَ السَّبْعَ وَعَامِرَهُنَّ فِي كِفَّةٍ

وَلَا إلَهَ إِلَّا اللهُ فِي كِفَّةٍ مَالَتْ بِهِنَّ لَا إلَهَ إِلَّا اللهُ
رَوَاهُ الْحَاكِمُ وَغَيْرُهُ

فَهِيَ كَلِمَةٌ عَظِيمَةٌ تَرْجُحُ بِالسَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَبِجَمِيعِ الْمَخْلُوقَاتِ

فَلَوْ جُمِعَتِ الْمَخْلُوقَاتُ كُلُّهَا فِي كِفَّةِ الْمِيزَانِ وَوُضِعَتْ لَا إلَهَ إِلَّا اللهُ فِي الْكِفَّةِ الْأُخْرَى لَرَجَحَتْ بِهِنَّ لَا إلَهَ إِلَّا اللهُ

يَا لَهَا مِنْ كَلِمَةٍ عَظِيمَةٍ

وَجَاءَ فِي الْحَدِيثِ أَنَّ رَجُلًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُؤْتَى بِهِ وَيُؤْتَى بِهِ وَتُعْرَضُ عَلَيْهِ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ سِجِلًّا مَلِيئةً بِالسَّيِّئَاتِ

يَعْنِي تُعْرَضُ عَلَيْهِ أَعْمَالُهُ مَكْتُوبَةٌ فِي تِسْعَةٍ وَتِسْعِينَ سِجِلًّا كُلُّهَا مَمْلُوءَةٌ بِالسَّيِّئَاتِ

فَيَقُولُ اللهُ جَلَّ وَعَلَا لَهُ يَا… يَا عَبْدِي هَلْ لَكَ مِنْ حَسَنَةٍ؟

فَيَقُولُ لَا يَا رَبِّ فَيَقُولُ اللهُ جَلَّ وَعَلَا بَلَى إِنَّكَ لَا تُظْلَمُ فَيُؤْتَى بِبِطَاقَةٍ يَعْنِي وَرَقَةٌ صَغِيرَةٌ مَكْتُوبٌ فِيهَا لَا إلَهَ إِلَّا اللهُ

أَيْ أَنَّهُ قَالَهَا مُخْلِصًا لِله عَزَّ وَجَلَّ مُوقِنًا بِهَا وَمَاتَ عَلَى ذَلِكَ فَتُوضَعُ الْبِطَاقَةُ فِي كِفَّةٍ وَتُوضَعُ السِّجِلَّاتُ كُلُّ سِجِلٍّ مِنْهَا مَدَّ الْبَصَرِ

وَهِيَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ سِجِلًّا فَتَمِيلُ بِهِنَّ لَا إلَهَ إِلَّا اللهُ فَيَدْخُلُ الْجَنَّةَ
رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ

وَتُكَفَّرُ عَنْهُ سَيِّئَاتُهُ وَتُمْحَى عَنْهُ خَطَايَاهُ بِهَذِهِ الْكَلِمَةِ الْعَظِيمَةِ

فَاتَّقُوْا اللهَ عِبَادَ اللهِ فَعَلَيْكُمْ بِالْإِكْثَارِ مِنْهَا لَكِنْ مَعَ مَعْرِفَةِ مَعْنَاهَا وَالْعَمَلِ بِمُقْتَضَاهَا وَالتَّقَيُّدِ بِهَا فِي جَمِيعِ أَعْمَالِكُمْ وَتَصَرُّفَاتِكُمْ

فَإِنَّ حَيَاةَ الْمُسْلِمِ كُلَّهَا وَكُلَّ تَصَرُّفَاتِهِ مَبْنِيَّةٌ عَلَى هَذِهِ الْكَلِمَةِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ

وَلَا يَتَّخِذُ إِلَهًا غَيْرَ اللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى وَلَا يَتَوَكَّلُ إِلَّا عَلَى اللهِ وَلَا يَدْعُو إِلَّا اللهَ

وَلَا يَرْجُو إِلَّا اللهَ وَلَا يَخَافُ إِلَّا اللهَ وَلَا يَخْشَى إِلَّا اللهَ هَذَا مَعْنَى لَا إلَهَ إِلَّا اللهُ

وَلَيْسَتْ كَلِمَةً تُقَالُ بِاللِّسَانِ فَقَطْ

فَاتَّقُوْا اللهَ عِبَادَ اللهِ وَأَكْثِرُوا مِنْ هَذِهِ الْكَلِمَةِ وَاعْمَلُوا بِهَا لَعَلَّكُمْ تَكُونُونَ مِنْ أَهْلِهَا


Artikel asli: https://nasehat.net/tangisan-syaikh-shalih-al-fauzan-la-ilaha-illallah-yang-agung-nasehatulama/